Skip to main content

Ekonomi kreatif dapat dikatakan sebagai penciptaan nilai tambah yang berbasis ide yang lahir dari kreativitas sumber daya manusia dan berbasis pemanfaatan ilmu pengetahuan, termasuk warisan budaya dan teknologi. Desa Gunung Rejo, Dusun Kali Pasir memiliki pelaku usaha yang masih minim, rata-rata penduduk di sana hanya mengandalkan petani sebagai mata pencahariannya. Kegiatan Pendampingan terhadap Koperasi Wanita Desa Gunung Rejo menjadi salah satu strategi dalam mendampingi masyarakat di Desa Gunung Rejo dalam pengolahan makanan tradisional Kerupuk Dapros sebagai upaya meningkatkan ekonomi masyarakat. Pelaksanaan Pengabdian ini menggunakan metode ESD (Education for Sustainable Development). ESD adalah metode pembelajaran untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, yaitu jenis pembelajaran yang memberikan kesadaran jiwa wirausaha yang inovatif fan kreatif.

Penguatan ekonomi kreatif desa bagi koperasi wanita ini dipimpin oleh Muh. Niam, S.Sos., M.Kesos dari Ilmu Kesejahteraan Sosial, FISIP Universitas Muhammadiyah Madiun (UMMAD) yang juga dibantu oleh Priyo Tegar Nugroho dan Luthi Ria Nurcahyo yang juga merupakan mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial UMMAD. Kegiatan yang berlangsung selama 6 bulan mulai dari Mei hingga September 2021 ini dilakukan melalui serangkaian program meliputi: 1) Penyuluhan untuk meningkatkan jiwa wirausaha, 2) Pelatihan mengolah makanan tradisonal Kerupuk Dapros, 3) Pelatihan packaging/labeling sehingga kemasan menjadi lebih menarik dan memasarkan produk. Hasil kegiatan pengabdian ini adalah tumbuhnya kesadaran masyarakat desa Gunung Rejo berjiwa wirausaha yang mandiri.

Pada kesempatan ini Tim Pengabdian menjelaskan tentang: 1) memahami konsep kewirausahaan secara utuh, sehingga masyarakat dapat memiliki minat untuk masuk dunia wirausaha dan mereka memiliki pengetahuan yang benar, 2) memberikan wawasan tentang bagaimana memulai suatu usaha dan memilih jenis usaha dengan benar, 3) memberikan wawasan tentang kemungkinan kegagalan dalam usaha dan cara-cara untuk mengantisipasi dan mengatasi kegagalan usaha.

Program pengembangan produk local ini mencakup juga tahap packanging/ labelin sebagai upaya untuk menarik minat konsumen dan menambah nilai jual. Kegiatan pelatihan ini berupa praktek pengemasan produk Kerupuk Dapros berupa pemberian label merek dan pelatihan cara pengoperasian alat pengemasan. Tujuan dari dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk menciptakan nama merek yang mudah diingat oleh konsumen dan menghasilkan kemasan yang tahan lama.

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa ekonomi kreatif adalah sebuah kegiatan ekonomi yang timbul dari adanya kreatifitas, di mana dari berbagai kreatifitas, inovasi, bakat, ide, gagasan, sebagai wujud nyata dari kreatif tersebut dan kekayaan intelektual merupakan sumber utama dari ekonomi kreatif. Masyarakat Desa Mojopuro memperoleh pengetahuan dan meningkatnya pemahaman serta keterampilan dalam mengolah makanan tradisonal Kerupuk Dapros. Dengan meningkatnya jiwa wirausaha masyarakat dapat meningkatkan perekonomian keluarga secara mandiri.

Leave a Reply