Demokrasi adalah suatu bentuk partisipasi masyarakat Indonesia dalam memberikan aspirasi nya yang dimana memuat hak setiap individu untuk menyalurkan salah satu hal berpendapat. Melalui Pemilihan Umum yang sedang gencar di bicarakan dan di lakukan di seluruh pelosok Indonesia bahkan masyarakat yang berada di luar wilayah Indonesia, tanpa terkecuali warga negara Indonesia yang berada di Kuala Lumpur, termasuk Mahasiswa KKN INTERNASIONAL yang berada di Kuala Lumpur kelompok Sanggar Bimbingan (SB) Sri Muda Shah Alam.
Empat Mahasiswa KKN Internasional yang berada di Sanggar Bimbingan Sri Muda memberikan gambaran umum terkait bagaimana seharusnya melakukan demokrasi meskipun melalui hal terkecil seperti pemilihan ketua kelas Sanggar Bimbingan Sri Muda. Pemilihan Ketua kelas di lakukan persis seperti pemilihan umum seperti biasanya, sebelum melakukan pemilu siswa-siswi di bekali dengan ilmu terkait demokrasi, bagaimana pentingnya berdemokrasi,tujuan demokrasi, manfaat demokrasi dana lain sebagainya.
Pemilihan tersebut juga tepat di lakukan pada 14, Februari 2024 bertepatan dengan pesta Demokrasi yang berada di Indonesia.
Pembelajaran ini bermaksud untuk mendidik anak-anak Indonesia yang berada di Kuala lumpur Malaysia mempunyai gambaran terkait pemilihan umum,dan mampu untuk di terapkan ketika mereka kembali ke negara asalnya.
Para Siswa-siswi sangat antusias melakukan pemilihan umum yang sama persis dengan pesta demokrasi yang megah, karena bagi mereka hal tersebut merupakan pembelajaran yang sangat berharga dan luar biasa sekaligus pembelajaran pertama kali.
Kuala Lumpur-13 Februari 2024 Mahasiswa KKN KI melaksanakan program Pengenalan Mitigasi Bencana untuk memberikan pemahaman mendalam kepada anak-anak di Sanggar Bimbingan Sungai Besi Indah.
Sanggar Bimbingan Sungai Besi, sebuah lembaga pendidikan Indonesia yang berada di Malaysia, telah mengadakan acara pengenalan mitigasi bencana. Acara tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam kepada anak anak sanggar bimbingan tentang cara mengurangi risiko bencana alam yang mungkin terjadi di daerah mereka.
Dalam acara yang dihadiri oleh Siswa Sanggar bimbingan ini, Dosen Universitas Muhammadiyah Semarang, Bapak Ns. Aric Vranada, MSN., Ph.D memberikan penjelasan tentang jenis-jenis bencana yang mungkin terjadi, termasuk banjir, tanah longsor, dan gempa bumi. Mereka juga memberikan panduan praktis tentang langkah-langkah yang dapat diambil untuk mempersiapkan diri dan keluarga dalam menghadapi situasi darurat. Selain bencana alam, penting juga untuk meningkatkan kesadaran akan masalah lingkungan yang bisa menjadi penyebab bencana, seperti deforestasi, perubahan iklim, dan polusi.
Untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang jenis-jenis bencana yang mungkin terjadi dan bagaimana cara mereka dapat mempersiapkan diri menghadapi situasi darurat. Dengan memberikan penjelasan dan panduan praktis, siswa dapat merasa lebih siap dan percaya diri dalam menghadapi bencana. setelah mengikuti materi pengenalan mitigasi bencana seluruh siswa langsung praktek untuk cara bagaimana ketika menghadapi bencana tersebut supaya langsung ingat dalam pikiran pada setiap anak. membantu siswa untuk tidak hanya memahami konsep-konsep tersebut secara teoritis, tetapi juga untuk secara aktif melibatkan diri dalam proses pembelajaran. Dengan cara ini, mereka dapat langsung mengaplikasikan pengetahuan yang mereka peroleh dan meningkatkan kemampuan mereka dalam menghadapi bencana.
“Kami percaya bahwa pendidikan dan kesadaran Murid tentang mitigasi bencana sangat penting untuk melindungi nyawa dan harta benda,” kata Ketua Sanggar Bimbingan Sungai Besi, Ibu Atrin. “Kami berharap acara ini dapat menjadi langkah awal dalam membangun murid yang tangguh dan siap menghadapi bencana.”
Selain sesi penyuluhan, acara ini juga melibatkan sesi tanya jawab, di mana peserta dapat mengajukan pertanyaan langsung kepada Bapak Ns. Aric Vranada, MSN., Ph.D. Beberapa peserta juga berbagi pengalaman mereka tentang menghadapi bencana di masa lalu dan bagaimana mereka belajar dari pengalaman tersebut.
Dengan mempraktikkan langkah-langkah untuk menghadapi bencana secara langsung, siswa akan lebih mungkin untuk mengingat informasi tersebut dalam situasi darurat dan dapat bertindak dengan cepat dan tepat saat dibutuhkan. seperti yang kita ketahui bahwasanya Indonesia akan rawan dengan bencana oleh karena itu perlu untuk diperkenalkan dalam mempersiapkan generasi masa depan untuk menghadapi tantangan bencana yang mungkin terjadi.
Pada Jum’at 9 April 2024, mahasiswa KKN KI Angkatan 10 Fayza Putri Chalistha dan Maheswari Callula yang merupakan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melaksanakan pengenalan pancasila kepada siswa-siswa yang ada di SB Subang Mewah menggunakan media pembelajaran interaktif Word Wall. Kegiatan tersebut menyajikan materi tentang nilai-nilai Pancasila dengan pendekatan yang mudah dipahami oleh siswa.
Selama pembelajaran berlangsung antusiasme siswa-siswa di SB Subang Mewah sangat tinggi. Hal tersebut terlihat ketika mereka berebut untuk menjawab pertanyaan yang telah dibuat menggunakan Website Word Wall. Bahkan ketika waktu pembelajaran selesai, beberapa siswa meminta untuk terus menayangkan games yang berisi soal-soal mengenai pendidikan pancasila.
Berdasarkan pengakuan salah satu siswa di SB Subang Mewah, baru pertama kali ini melakukan pembelajaran menggunakan media pembelajaran seperti Word Wall. “Seronok cikgu, baru pertama kali ini kami belajar pakai games macam tu”, ucap salah satu siswa.
Tujuan dilakukannya pengenalan Pancasila ini adalah untuk membentuk kepribadian siswa yang baik dan paham akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Selain itu, dengan adanya kegiatan ini diharapkan siswa-siswa memiliki rasa cinta dan nasionalisme terhadap negara Indonesia terutama untuk anak-anak Indonesia yang ada di Malaysia, serta siswa mampu menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Kepong, Kuala Lumpur, Malaysia – Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) menerima 3 mahasiswi dari PTMA untuk melaksanakan kegiatan KKN Internasiaonal di SB Kepong atau biasa disebut Sanggar Bimbingan Kepong. Mahasiswi tersebut bernama: 1. Afifah Rani dari ( Universitas Muhammadiyah Surakarta ), 2. Anggun Victory Abdul Rohman ( Universitas Muhammadiyah Purwokerto), dan 3. Stacy Guvino ( Universitas Muhammadiyah Semarang).
Dengan adanya mahasiswi KKN di SB Kepong, sebuah program kerja “ Kelas Petang “ akan membantu meningkatkan potensi kreativitas dan imajinasi pada siswa. Kegiatan ini dilaksanakan pada minggu ke-2 KKN.
Setiap hari Senin-Jum’at pukul 15.00, para siswa di Sanggar Bimbingan Kepong melakukan kelas petang dengan berbagai materi yang diberikan oleh Mahasiswi KKN. Seperti mengajarkan materi seni, agama maupun materi pengetahuan yang lainnya. Siswa Sanggar Bimbingan Kepong yang melaksanakan kelas petang selesai pukul 17.00.
Selain itu, untuk Mahasiswi KKN itu sendiri membuat sebuah karya tangan seperti kertas origami dan barang barang bekas lainnya untuk dijadikan hiasan kelas agar para siswa semakin giat untuk mengikuti pelajaran dikelas.
Sungai Penchala, 15 Februari 2024 — Pada hari kamis 15 Februari 2024, seluruh anak di Sanggar Bimbingan Al-Ikhlas Sungai Penchala merasakan pengalaman belajar yang tidak terlupakan. Mereka pertama kali diberi kesempatan untuk mengikuti kegiatan menanam tanaman sebagai bagian dari program pendidikan yang bertujuan untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan.
Dalam upaya mendekatkan anak-anak dengan alam dan mengajarkan nilai-nilai keberlanjutan, setiap anak diberi himbauan untuk membawa pot dari barang bekas dan tanah. Untuk bibit tanaman disediakan oleh para guru. Mereka dibimbing oleh para mahasiswa KKN, yang memberikan petunjuk tentang cara menanam dan merawat tanaman dengan benar.
Dalam kegiatan tersebut, setiap anak dibagi kedalam beberapa kelompok dengan satu kelompok berisi empat orang. Setiap kelompok diberi tanggung jawab untuk menanam satu tanaman di area sanggar. Mereka belajar tentang langkah-langkah dasar dalam menanam tanaman, seperti memilih lokasi yang tepat, memberikan air yang cukup, dan merawat tanaman secara keseluruhan.
Salah satu mahasiswa KKN di Sanggar Bimbingan Sungai Penchala menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pengalaman praktis kepada anak-anak serta mendorong mereka untuk merawat sesuatu dengan rasa tanggung jawab penuh. “Kami ingin mengajarkan kepada anak-anak di Sanggar Bimbingan Sungai Penchala tentang pentingnya merawat alam sekitar dan memberikan pemahaman bahwa setiap tindakan yang mereka lakukan akan memiliki dampak, selain itu mereke belajar untuk bekerja sama dan menjalin komunikasi yang baik bersama kelompoknya masing-masing” kata salah satu mahasiswa KKN.
Foto bersama setelah menanam (Dokpri) Selain mengajarkan anak-anak cara menanam dan merawat tanaman, para mahasiswa juga turut melibatkan seluruh anak sanggar bimbingan dalam diskusi tentang bagaimana tindakan sederhana seperti menanam tanaman dapat memiliki dampak positif pada bumi serta peran tanggung jawab kita sebagai manusia dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Salah satu anak, berkomentar, “Kegiatan ini sangat seru! Saya bisa belajar bagaimana cara menanam dan merawat tanaman dengan baik. Saya akan berusaha untuk merawat tanaman saya dengan baik dan memberinya air setiap hari sampai tanaman saya tumbuh besar.”
Dokumentasi kekompakan siswa/i (Dokpri) Diharapkan bahwa kegiatan semacam ini akan membantu membentuk karakter anak-anak sejak dini, menciptakan generasi yang memiliki kesadaran lingkungan dan tanggung jawab terhadap alam sekitar mereka. Program-program pendidikan semacam ini diharapkan dapat diadopsi lebih luas di sekolah-sekolah sebagai langkah positif dalam mendidik generasi penerus yang peduli terhadap lingkungan.
Pagi ini, Jumat 16 Februari 2024 Ustadz,Ustadzah, Siswa dan Mahasiswa KKN melakukan kegaiatan senam bersama di Sanggar Belajar At Tanzil Ampang. Dibalik kesibukkan kegiatan belajar mengajar ini, tentunya cukup menguras energi, pikiran dan juga timbul rasa kejenuhan. Melalui inisiasi ustadz dan ustadzah SB At Tanzil Ampang, tentunya diperlukan kegiatan rileksasi dan harus menerapkan gaya hidup sehat salah satunya dengan program mingguan, “Sukan Bersama ( olahraga Bersama)” setiap Jumat Pagi.
Senam merupakan olahraga murah meriah dan bisa dilakukan bersama-sama. Secara umum senam merupakan cabang olahraga yang bertujuan untuk melatih tubuh dengan melakukan gerakan-gerakan tertentu secara teratur, sadar dan terencana serta dilakukan secara sistematis. Senam pun bertujuan untuk membantu meningkatkan kebugaran jasmani bahkan juga untuk mengkaitkannya dengan rohani, meningkatkan ketrampilan juga menanamkan nilai mental, spiritual kepada seseorang yang melakukan olahraga.
Pemanasan dipandu oleh Ustadz Utsman Azizy (dokpri) Dipandu langsung dalam kegiatan senam pagi ini oleh Ayu Atika Putri, Riska Ira Kusuma Hamid dan Muthia Purwadi Mulya mahasiswa KKN dari Universitas Muhammadiyah Semarang, Universitas Muhammadiyah Surakarta, dan Universitas Muhammadiyah Ponorogo yang dimulai dari pukul 09.00 MYT. Beberapa ustadz dan siswa pun melanjutkan aktivitas bermain sepak bola untuk membangun kekompakan, kerjasama dalam tim dan juga keharmonisan serta kekeluargaan di SB At Tanzil Ampang. Setelah usai olahraga bersama dilanjutkan sarapan bersama. Semua siswa diperbolehkan untuk membeli makanan dan minuman di kantin.
Malaysia — Pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata Kemitraan Internasional (KKN-KI) di Malaysia yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) dan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur, telah memasuki Angkatan ke-10. Kegiatan ini dilaksanakan dalam waktu 28 hari dan disambut bahagia oleh peserta didik di Sanggar Belajar At-Tanzil Pandan Jaya Malaysia. Salah satu program yang diusung oleh mahasiswa KKN KI adalah meningkatkan pengetahuan dan kreativitas peserta didik SB At-Tanzil Pandan Jaya mengenai kebudayaan Indonesia.
Peserta KKN-KI yang terdiri dari 3 Universitas dengan jurusan yang berbeda, yaitu Anissa Dwi Putri Said Nurkamiden dari Universitas Muhammadiyah Gorontalo, Anindhea Firdausi Azzahra dari Universitas Muhammadiyah Ponorogo, dan Insiana Aribatunnisah Syafif dari Universitas Muhammadiyah Surakarta. Mereka bertiga dibimbing oleh Doktor dari Universitas Muhammadiyah Ponorogo yakni Dr. Fatkhur Rohman Albanjari, M.E. Program minggu kedua yang dilakukan oleh mahasiswa ini adalah mengenalkan kebudayaan Indonesia kepada anak-anak di SB At-Tanzil Pandan Jaya menggunakan metode menggambar batik yang kemudian diwarnai sesuai kreativitas anak-anak tersebut.
“Melalui metode menggambar batik ini, kami tidak hanya memperkenalkan tentang kebudayaan Indonesia saja, tetapi kami juga mengajarkan kepada mereka tentang seni dan melatih kreativitas mereka. Program ini menjadi salah satu program yang istimewa, karena kami dapat menyatukan Kebudayaan dan Pendidikan dalam satu wadah.” Ungkap Anissa Dwi Putri S. Nurkamiden peserta KKN-KI dari Universitas Muhammadiyah Gorontalo.
Anak-anak di SB At-Tanzil Pandan Jaya sangat antusias dengan metode menggambar batik ini. Selain menambah pengetahuan mereka tentang budaya yang ada di Indonesia, metode ini juga dapat melatih kreativitas mereka dalam mengkreasikan warna dan juga menjadi media pembelajaran terkait nilai-nilai keindahan yang terkandung di dalam gambar batik tersebut.
Penggunaan metode gambar batik ini tidak hanya dapat meningkatkan pengetahuan peserta didik tentang kekayaan budaya Indonesia saja, tetapi juga dapat meningkatkan kreativitas anak-anak peserta didik di SB At Tanzil Pandan Jaya Malaysia. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan selain dapat menambah pengetahuan tentang kebudayaan Indonesia untuk anak-anak imigran di Malaysia.
Ustadz Diki sebagai salah satu pendidik di SB At Tanzil menjelaskan “Perlu sekali kegiatan ini diadakan karena mengenalkan batik kepada anak-anak imigran. Agar mereka bisa mengetahui warisan budaya yang dimiliki oleh Indonesia”. Tentunya Program ini diharapkan juga dapat menjalin hubungan yang erat antara Pendidikan dan Seni Budaya, serta dapat tercipta lingkungan belajar yang positif, berkesan dan banyak diminati.
Sepanjang sejarah, pendidikan selalu bertujuan untuk dua hal: membantu orang menjadi cerdas pintar dan baik. Menjadikan orang cerdas dan pintar tampaknya mudah. Namun, membuat orang menjadi baik dan bijak tampaknya jauh lebih sulit, atau bahkan sangat sulit. Oleh karena itu, masuk akal untuk mengatakan bahwa masalah moral adalah masalah jangka panjang atau masalah akut yang selalu ada dalam kehidupan manusia. Pendidikan karakter diperlukan untuk meningkatkan kualitas moral dalam kehidupan manusia di Indonesia, terutama di kalangan siswa. Sekolah harus melakukan apa yang harus mereka lakukan untuk menanamkan dan mengembangkan prinsip-prinsip positif dan membantu siswa membentuk dan membangun karakter mereka.
Kata character berasal dari bahasa Yunani charassein, yang berarti to engrave (melukis, menggambar), seperti orang yang melukis kertas, memahat batu atau metal. Berakar dari pengertian yang seperti itu, character kemudian diartikan sebagai tanda atau ciri yang khusus, dan karenanya melahirkan suatu pandangan bahwa karakter adalah pola perilaku yang bersifat individual, keadaan moral seseorang. Setelah melewati tahap anak-anak, seseorang memiliki karakter dan cara yang dapat diramalkan bahwa karakter seseorang berkaitan dengan perilaku yang ada di sekitar dirinya (Kevin Ryan, 1999:5). Sedangkan menurut Sudrajat (2010) pendidikan karakter adalah suatu proses pengajaran budi pekerti kepada warga sekolah yang meliputi bagian informasi, perhatian atau kesiapan, dan kegiatan untuk melaksanakan sifat-sifat tersebut, baik terhadap Tuhan, diri sendiri, orang lain dan identitas dengan tujuan agar mereka menjadi manusia.
Pada minggu kedua ini kami memberikan materi yang berkaitan dengan karakter. Materi ini kami berikan agar anak tidak hanya belajar tentang materi pembelajaran tapi belajar mengenai karakter juga. Penyampaian materi karakter ini kami menggunakan Pancasila sebagai mata pembelajarannya, dimana seperti kita ketahui didalam Pancasila memiliki nilai-nilai karakter yang sangat luar biasa. Pancasila yang digambarkan dengan lambang seekor Burung Garuda memiliki makna yaitu sebuah sumber kekuatan. Selain itu, dengan warna emas yang ada pada Burung Garuda tersebut memiliki makna sebagai simbol kemuliaan. Pada pembelajaran ini kami menggunakan sebuah kertas hvs dimana didalam kertas tersebut terpampang gambar Burung Garuda yang masih belum diwarnai dan tugas dari anak-anak tersebut ialah mewarnai Burung Garuda tersebut sesuai dengan kreativitas mereka.Setelah anak mewarnai Burung Garuda kami mengajak anak-anak untuk memperhatikan papan tulis karena dipapan tulis terdapat gambar Burung Garuda yang dilengkapi dengan sila-sila Pancasila. Kami menyuruh anak-anak untuk membacakan dan kami menjelaskan masing-masing dari sila tersebut hal ini kami lakukan agar anak-anak lebih paham mengenai sila-sila di dalam Pancasila.
Sila Pertama, yang berisi tentang “Ketuhanan Yang Maha Esa” kami realisasikan melalui pelaksaan kewajiban kita sebagai umat muslim untuk melaksanaan ibadah. Tidak hanya itu kami juga mengajarkan anak untuk menghormati dengan guru dan juga teman temannya. Sila Kedua, yang berisi tentang “Kemanusiaan yang adil dan beradab” disini kami mengajak anak-anak untuk melakukan tindakan “Stop Bullying” dimana tindakan ini sesuai dengan butir-butir yang ada didalam Pancasila yang memperlakukan teman sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa. Sila Ketiga, yang berisi tentang ‘Persatuan Indonesia” dimana setiap harinya kami memutarkan lagu-lagu Kebangsaan dan Nasional agar anak mempunyai rasa cinta tanah air dan bangsa. Sila Keempat, berisi tentang “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam permusyawaratan perwakilan” pengimplementasian pada sila ini kami lakukan untuk tidak memaksakan kepada anak ketika meminjam barang kepada temannya dan selalu mengucapkan terima kasih setelah meminjam barang yang dipinjam serta tidak menggunkan barang teman ketika tidak mendapkan izin. Dan Sila Kelima, berisi tentang “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” disila ke lima ini kami selalu mengingatkan kepada anak agar tidak membeda-bedakan teman berdasarkan ras/suku dan warna kulit.
Sampah merupakan sisa bahan yang sudah tidak dipakai oleh manusia, tidak disenangi atau sesuatu yang memang harus dibuang yang berasal dari aktivitas yang dilakukan oleh manusia. Pembuangan sampah botol minuman yang dilakukan secara sembarangan di sekitar rumah ataupun pembakaran terbuka telah menjadi kebiasaan sebagian masyarakat, sehingga menimbulkan beberapa penyakit yang berbasis lingkungan serta mencemari udara dan tanah. Semakin banyaknya sampah yang dihasilkan oleh manusia maka perlu dilakukan pengelolaan sampah dengan tujuan untuk mengubah sampah botol minuman menjadi sesuatu barang atau produk yang memiliki nilai ekonomi atau mengubah sampah menjadi sesuatu yang tidak membahayakan lingkungan. Oleh karena itu, untuk mengurangi jumlah sampah botol minuman yang ada, perlunya adanya pengelolaan sampah yang baik.
Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Universitas Muhammadiyah Tangerang melaksanakan KKN KI Angkatan 10 Periode Januari – Februari 2024 di SB Intan Baiduri, Selayang, Kuala Lumpur. Salah satu program kerja yang akan dilaksanakan di SB Intan Baiduri adalah pelatihan membuat celengan dari sampah botol plastik pada anak-anak. Tujuan dari pengabdian ini yaitu, untuk memberikan pelatihan kepada anak-anak di SB Intan Baiduri untuk mampu berkreativitas dalam mengolah botol plastik bekas menjadi celengan. Dengan kegiatan pengabdian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk anak-anak SB Intan Baiduri, untuk mendaur ulang limbah botol plastik yang diolah menjadi berbagai macam produk yang menghasilkan nilai ekonomis. Kegiatan pengabdian ini bermanfaat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan meningkatkan nilai ekonomi.
Mengingat kurikulum merdeka yang megarahkan kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa.Menempatkan guru sebagai fasilitator yang mengarahkan, membimbing sehingga tercipta pembelajaran yang menyenangkan dan hasil belajar tercapai sesuai dengan kriteria ketuntasanminimum yang ditentukan oleh sekolah. Atas dasar pertimbangan ini, pelaksanaan pembuatan media pembelajaran daur limbah botol plastik ini, siswa-siswa akan langsung berkontribusi dalam membuat media pembelajaran tersebut, sehingga akan memudahkan siswa memahami pelajaran yang akan dipelajari.
Pembelajaran yang didapatkan:
1. Dengan adanya pemanfaatan limbah kertas sehingga dapat mengurangi Pemanasan global yang bisa terus meningkat diakibatkan sampah yang dibakar 2. Dengan adanya pemanfaatan limbah botol bekas sehingga dapat mengurangi sampah yang dibuang dengan sengaja yang dapat mencemari keindahan lingkungan. 3. Sampah bisa menjadi barang yang dapat digunakan jika dimanfaatkan dengan baik. 4. Dapat meningkatkan kretifitas guru dan siswa terhadap pemanfaatan limbah kertas.
Target dari Pemanfaatan Limbah botol bekas menjadi media pembelajaran yaitu. Agar siswa bisa aktif dalam kelas karna menggunakan media pembelajaran yang menarik yang terbuat dari limbah botol bekas mereka dengan begitu tentu siswa akan lebih mudah paham terhadap pelajaran yang disampaikan guru karna keterlibatan siswa langsung dalam pembuatan media pembelajaran yang ingin mereka gunakan pada pembelajaran langsung. Kontribusi limbah kertas bagi tim pengabdi yaitu sebagai alat dan bahan yang di gunakan dalam penelitian tentu Limbah botol plastik adalah bahan utama dalam penelitian ini. Limbah Kertas yang digunakan untuk menjadi media pembelajaran yang akan diperkenalkan bagi guru dan siswa di sekolah.
Dampak botol bekas terhadap lingkungan merupakan akibat negatif yang harus ditanggung alam karena keberadaan sampah botol bekas. Dampak ini ternyata sangat signifikan. Kebutuhan manusia yang berlebih terhadap botol bekas minum mengakibatkan bertambahnya produksi sampah botol bekas di lingkungan sekitar. Meskipun terbuat dari bahan organik yang bisa terurai, namun masih sering ditemukan tumpukan sampah yang terdiri dari botol bekas. Hal ini tentunya menjadi pemandangan yang tidak nyaman dan juga merupakan sumber penyakit.
Pengolahan adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Pengolahan lebih difokuskan kepada sampah yang tidak bisa didegradasi oleh alam secara alami demi pengurangan kerusakan lahan. Secara garis besar, pengolahan adalah proses pengumpulan sampah, penyortiran, pembersihan, dan pemrosesan material baru untuk proses produksi. Pengolahan limbah botol bekas pada pengabdian ini difokuskan pada pemanfaatan limbah botol bekas menjadi sebuah media pembelajaran.
Limbah botol bekas seringkali dianggap sebagai sampah yang tidak dapat dimanfaatkan. Limbah botol bekas berasal dari pengguna botol mineral karena limbah botol bekas merupakan botol yang sudah tidak terpakai lagi oleh penggunanya sehingga penggunanya lebih cenderung membuangnya. Namun, dengan cara yang kreatif limbah sampah dapat dijadikan sebagai suatu barang yang berharga dan bermanfaat. Seperti pemanfaatan limbah kertas sebagai media pembelajaran pada siswa SB Intan Baiduri, Selayang dimana dapat meningkatkan kreatifitas dan daya tangkap siswa dalam menciptakan hal- hal yang baru salah satunya memanfaatkan limbah botol bekas yang tidak terpakai.
Kulim Penang, 7 Agustus 2023 – Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Kemitraan Internasional Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (KKN KI PTMA) telah kembali menorehkan prestasi membanggakan dengan memasuki angkatan ke-8. Program yang telah melahirkan banyak perubahan positif ini dianggap sebagai salah satu panutan dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satu tim unggulan dari program ini adalah Sangar Bimbingan (SB) Kulim Penang, yang terdiri dari tiga mahasiswa berdedikasi: Luthfi Kurnia dari Universitas Muhammadiyah Surakarta, Istiqomah Wahyu Asih dan Fauziah Athilah Salsabila dari Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Dengan semangat yang berkobar-kobar, tim SB Kulim Penang telah menjalankan tugas edukatifnya dengan penuh keikhlasan. Mereka menyadari bahwa pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak di wilayah ini. Berbagai kegiatan rutin telah mereka laksanakan demi membantu meningkatkan kualitas pendidikan di lingkungan sekitar mereka. Mulai dari sholat dhuha berjamaah, senam pagi menyegarkan, pembacaan al-Qur’an, hingga hafalan surat-surat pendek, semuanya mereka gelar dengan penuh semangat. Dampak dari kepedulian mereka tidak hanya terlihat dalam lingkup sekolah, tetapi juga merambah ke kehidupan sehari-hari masyarakat.
Keberhasilan tim SB Kulim Penang tidak datang dengan mudah. Konsistensi dalam menjalankan rutinitas pendidikan telah menjadi kunci kesuksesan mereka. Anak-anak di wilayah ini secara bertahap mulai menginternalisasi dan terbiasa menjalankan kegiatan positif di luar ruang kelas. Ini membuktikan bahwa pendidikan sejati adalah pembentukan karakter dan kebiasaan baik dalam kehidupan sehari-hari. Mereka telah berhasil membuktikan bahwa pendidikan bukan hanya tentang memahami pelajaran di dalam buku, tetapi juga mengenai bagaimana membentuk kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab.
Tanggapan positif dari masyarakat setempat juga telah menjadi penegasan atas keberhasilan program KKN ini. Masyarakat dengan tangan terbuka menyambut kehadiran para mahasiswa yang turut serta dalam pembinaan pendidikan anak-anak. Keberadaan KKN KI PTMA telah membuktikan bahwa pendidikan berkelanjutan bisa menjadi jembatan yang kuat antara perguruan tinggi dan masyarakat. Dalam program ini, mahasiswa bukan hanya mendapatkan ilmu dari buku, tetapi juga memperoleh pengalaman berharga di lapangan yang tak ternilai harganya.
Lebih dari sekadar memberikan bimbingan siswa, kelompok SB Kulim Penang juga menunjukkan komitmennya terhadap keterlibatan keluarga dalam proses pendidikan. Mereka mengadakan silaturahmi dengan wali murid setempat, memperkuat kerjasama yang sinergis antara sekolah dan keluarga. Dengan demikian, lingkungan pendidikan yang holistik dan berkelanjutan pun dapat terwujud. Para mahasiswa telah berperan sebagai fasilitator yang membantu masyarakat menyadari pentingnya peran aktif dalam mendukung pendidikan anak-anak mereka.
Semangat tinggi dan kerja keras tim SB Kulim Penang dari KKN KI PTMA angkatan ke-8 telah membawa cahaya edukasi yang cerah ke wilayah ini. Prestasi mereka tidak hanya terukir dalam bentuk hasil nyata yang terlihat, tetapi juga dalam bentuk dampak positif yang akan membentuk masa depan pendidikan yang lebih baik. Tim ini telah memberikan contoh nyata tentang bagaimana dedikasi dan semangat juang seorang mahasiswa dapat membawa perubahan yang signifikan dalam komunitasnya.
Perjalanan mereka dalam KKN ini bukanlah tanpa tantangan. Rintangan-rintangan telah mereka hadapi dan tak jarang menguji kesabaran dan kegigihan mereka. Namun, dengan tekad yang bulat dan semangat juang yang membara, mereka berhasil mengatasi segala hambatan dengan baik. Keberhasilan ini menunjukkan betapa pentingnya tekad dan semangat dalam meraih tujuan, serta betapa besar dampak positif yang dapat dihasilkan oleh upaya kolektif yang dilakukan dengan sepenuh hati.
Tidak hanya sekadar memberikan bantuan pendidikan, para mahasiswa ini juga belajar banyak dari masyarakat setempat. Kebersahajaan dan keramahan masyarakat Kulim Penang telah membuka hati dan pikiran mereka. Dalam pergumulan ini, saling pengertian dan kepedulian antara mahasiswa dan masyarakat saling tumbuh dan menguat. Mereka telah belajar tentang kearifan lokal dan nilai-nilai kemanusiaan yang mewarnai kehidupan masyarakat di wilayah ini.
Selain memberikan bantuan edukasi, tim SB Kulim Penang juga turut berperan dalam mengenalkan kekayaan budaya daerah kepada masyarakat. Mereka menyelenggarakan kegiatan seni dan budaya, seperti pertunjukan tari tradisional dan pameran kerajinan, yang mampu memperkuat rasa cinta dan kebanggaan akan warisan budaya yang dimiliki oleh Kulim Penang. Mereka juga telah memahami betapa pentingnya melestarikan dan menghargai warisan budaya untuk mencegah kepunahan nilai-nilai luhur yang ada.
Bekerjasama dengan pemerintah setempat, tim SB Kulim Penang juga ikut andil dalam kampanye lingkungan. Mereka mengadakan kegiatan untuk sosialisasi pentingnya pendidikan dan dokumen kelahiran anak. “Sejak zaman dahulu hingga masa kini, pendidikan telah diakui sebagai tonggak utama dalam membentuk peradaban dan menciptakan masyarakat yang maju dan berbudaya. Pendidikan bukan sekadar proses transfer pengetahuan dari generasi sebelumnya, tetapi juga sebagai kunci pembuka pintu masa depan yang cerah bagi setiap individu. Dalam upaya menghadirkan pendidikan yang berkualitas, salah satu hal yang tidak boleh diabaikan adalah pentingnya dokumen kelahiran bagi sang anak. Pendidikan merupakan investasi berharga bagi generasi penerus bagsa. Melalui pendidikan, seorang anak memiliki akses untuk menggali potensinya, mengembangkan kreativitas, dan memperoleh keterampilan yang memadai untuk menghadapi tantangan di dunia yang semakin kompleks. Setiap anak memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan, tanpa pandang bulu status sosial, ekonomi, maupun etnis. Oleh karena itu, mengakui pentingnya pendidikan bagi anak adalah mengakui hak asasi manusia yang mendasari keberadaannya.
Dokumen kelahiran menjadi dasar legal dan administratif yang mendukung hak atas pendidikan bagi sang anak. Dokumen kelahiran adalah bukti resmi tentang keberadaan seseorang di dunia ini, dan menjadi dasar untuk mendapatkan akses ke berbagai layanan publik, termasuk layanan pendidikan. Tanpa dokumen kelahiran yang sah, anak akan menghadapi berbagai kesulitan dalam mengakses hak-haknya, seperti masuk sekolah, mendapatkan kartu identitas, hingga mengikuti ujian nasional atau seleksi masuk perguruan tinggi.
Sayangnya, masih banyak anak-anak di berbagai wilayah di dunia terutama kulim yang tidak memiliki akses atau kesempatan untuk mendapatkan dokumen kelahiran mereka. Faktor ekonomi, aksesibilitas, atau kesadaran orang tua seringkali menjadi kendala utama dalam proses pencatatan kelahiran. Padahal, hak atas pendidikan adalah hak universal yang tidak boleh dikorbankan oleh alasan apa pun. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan berbagai lembaga terkait untuk berperan aktif dalam memastikan bahwa setiap anak memiliki dokumen kelahiran yang sah dan mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Dokumen kelahiran juga memiliki peran penting dalam melindungi anak dari berbagai bentuk eksploitasi, perdagangan manusia, dan tindak kejahatan lainnya. Dengan adanya dokumen kelahiran, identitas anak dapat terlindungi dan menjadi dasar untuk menegakkan hukum jika terjadi kasus-kasus yang merugikan sang anak. Selain itu, dokumen kelahiran juga menjadi sarana untuk melacak kondisi kesehatan anak, memastikan bahwa mereka mendapatkan vaksinasi dan layanan kesehatan yang diperlukan untuk tumbuh kembangnya.
Di tengah era globalisasi dan perkembangan teknologi, pentingnya dokumen kelahiran juga semakin menonjol. Dokumen kelahiran menjadi landasan bagi proses administrasi dan identifikasi digital yang semakin relevan dalam kehidupan modern. Akses ke pendidikan yang berkualitas dan teknologi informasi yang terintegrasi menjadi modal utama dalam menciptakan generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan.
Pentingnya pendidikan dan dokumen kelahiran bagi sang anak tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan lembaga terkait, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama seluruh masyarakat. Keterlibatan orang tua, keluarga, dan komunitas dalam memastikan bahwa setiap anak mendapatkan pendidikan yang layak dan dokumen kelahiran yang sah akan membawa dampak yang besar bagi perkembangan bangsa dan negara.
Mengenali pentingnya pendidikan sebagai fondasi utama bagi pembangunan manusia, dan menyadari bahwa dokumen kelahiran adalah kunci akses untuk hak-hak dasar, kita dapat bersama-sama menciptakan masyarakat yang inklusif, berbudaya, dan berdaya saing. Mari bergandengan tangan untuk memberikan pendidikan yang berkualitas bagi setiap anak, dan memastikan bahwa mereka memiliki hak yang sama untuk tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang aman, mendukung, dan menghormati hak-hak asasi manusia. Dengan begitu, kita telah berkontribusi dalam menciptakan masa depan yang cerah bagi generasi penerus bangsa, dan pada akhirnya, untuk kemajuan dunia yang lebih baik”. Hal tersebutlah yang disampaikan oleh tim mahasiswa KKN KI PTMA di SB Kulim kepada masyarakat Kulim.
Keberhasilan program KKN KI PTMA angkatan ke-8 ini tak hanya berdampak positif pada masyarakat Kulim Penang, tetapi juga memberikan pengalaman berharga bagi para mahasiswa yang terlibat. Mereka belajar untuk beradaptasi dengan lingkungan dan masyarakat yang berbeda, mengasah kemampuan sosial, dan memperkuat rasa tanggung jawab sebagai calon pemimpin masa depan. Melalui pengalaman berharga ini, mereka semakin siap menghadapi berbagai tantangan dan menjadi agen perubahan yang membawa cahaya edukasi ke berbagai wilayah di Malaysia terutama daerah Kulim Penang
Kulim Penang akan selalu mengenang jejak kebaikan tim SB KKN KI PTMA angkatan ke-8 ini. Cahaya edukasi yang mereka bawa akan terus menyinari dan menerangi masa depan pendidikan di wilayah ini. Semoga semangat juang dan dedikasi mereka menjadi inspirasi bagi generasi-generasi mendatang untuk terus berkarya dan berbuat baik bagi masyarakat dan negeri. Dengan semangat seperti ini, Indonesia akan semakin membara dengan cahaya pendidikan yang terang benderang.