Edukreatif.id, Sukoharjo – Kegiatan belajar seni tradisional Karawitan menjadi momen yang dinanti-nanti oleh Guru Penggerak Angkatan 8 Kabupaten Sukoharjo. Bertempat di SD Negeri Wirun 03, para guru penggerak bersama siswa-siswa kelas 4 hingga kelas 6 belajar dan berlatih memainkan alat musik gamelan. Antusiasme terpancar di wajah para peserta, baik dari kalangan guru maupun siswa.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program “Belajar Bersama Karawitan”, yang bertujuan melestarikan budaya Jawa di kalangan generasi muda sekaligus mendekatkan para guru penggerak pada metode pembelajaran yang lebih kontekstual. Program ini diinisiasi oleh sekolah bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Sukoharjo, yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai budaya lokal sejak dini.
Ketua Guru Penggerak Angkatan 8, Nur Suci Setyawan, menyatakan bahwa pengalaman belajar karawitan bersama siswa merupakan langkah baru dalam memperkenalkan pendidikan berbasis budaya. “Karawitan mengajarkan kesabaran, kerja sama, dan ketelitian. Ini sejalan dengan prinsip-prinsip pembelajaran karakter yang kita dorong di sekolah,” ujarnya.
Selain itu, guru-guru penggerak juga berkolaborasi dengan seniman lokal dari desa Wirun, yang terkenal sebagai salah satu pusat kesenian gamelan di Jawa Tengah. Para seniman memberikan bimbingan langsung kepada para guru dan siswa dalam memahami filosofi gamelan serta teknik memainkannya.
Anak-anak yang terlibat dalam kegiatan ini tampak sangat menikmati proses belajar. Mereka tidak hanya belajar memainkan alat musik, tetapi juga merasakan kebersamaan yang terjalin antara guru dan murid dalam suasana yang santai dan penuh kekeluargaan.
Melalui kegiatan ini, para guru penggerak berharap dapat mengintegrasikan pembelajaran seni tradisional dalam kurikulum sekolah, sehingga dapat melestarikan budaya lokal sekaligus meningkatkan kecintaan siswa terhadap seni Karawitan.
Kegiatan ini mendapatkan apresiasi luas dari pihak sekolah dan orang tua, yang mengakui pentingnya pendidikan berbasis budaya dalam pembentukan karakter siswa.
Kontributor : Eni Restyowati
Editor : knw99
Comments (1)
Imania Pratidinasays:
November 4, 2024 at 7:04 amBagus, bisa menjadi inspirasi