Edutrend.id, Surakarta – Pembiasaan pagi di SD Negeri 2 Talakbroto kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali merupakan salah satu langkah strategis dalam membentuk karakter siswa. Dengan melibatkan kegiatan seperti hafalan surat dan sholat dhuha, sekolah tidak hanya mengajarkan nilai-nilai keagamaan, tetapi juga memperkuat disiplin dan kebiasaan baik di kalangan siswa. Kegiatan ini dilaksanakan setiap pagi sebelum pembelajaran dimulai, menciptakan suasana yang kondusif bagi siswa untuk memulai hari dengan semangat positif. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk membentuk karakter siswa yang kuat dan siap menghadapi tantangan hidup. Di SD Negeri 2 Talakbroto kecamatan Simo, misalnya, pembiasaan pagi melibatkan serangkaian aktivitas seperti penyambutan siswa, doa pagi bersama, tadarus juz ‘amma, salat dhuha berjamaah, istighosah hari Jumat, cemplungan (infak/sedekah Jumat), serta Sabtu bersih dan sehat.
Kegiatan pembiasaan pagi di SD Negeri 2 Talakbroto kecamatan Simo, misalnya, meliputi penyambutan siswa, doa bersama, tadarus, dan sholat dhuha. Melalui hafalan surat-surat pendek dari Al-Qur’an, siswa diajarkan untuk mengingat dan memahami makna dari ayat-ayat tersebut. Hal ini tidak hanya meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an, tetapi juga menanamkan nilai-nilai spiritual yang mendalam dalam diri siswa. Dalam pelaksanaannya, pembiasaan pagi juga melibatkan partisipasi aktif dari guru dan orang tua. Guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing siswa dalam kegiatan tersebut, sementara dukungan orang tua sangat penting untuk memastikan keberlanjutan kebiasaan baik ini di rumah. Dengan kolaborasi yang baik antara sekolah dan orang tua, diharapkan siswa dapat menerapkan nilai-nilai yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, pembiasaan pagi memberikan banyak manfaat bagi perkembangan karakter siswa. Kegiatan ini membantu siswa belajar tentang tanggung jawab, disiplin waktu, dan rasa saling menghormati antar sesama. Dengan melakukan sholat dhuha secara berjamaah, siswa juga diajarkan untuk berdoa dan bersyukur atas nikmat yang diberikan Tuhan. Secara keseluruhan, pembiasaan pagi di sekolah dasar adalah investasi jangka panjang dalam membentuk generasi yang berkarakter kuat. Dengan menanamkan kebiasaan baik sejak dini melalui hafalan surat dan sholat dhuha, diharapkan siswa dapat tumbuh menjadi individu yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga memiliki akhlak yang baik. Kegiatan ini menjadi fondasi penting bagi pendidikan karakter di Indonesia.
Siswa dan guru di SD Negeri 2 Talakbroto kecamatan Simo aktif berpartisipasi dalam kegiatan pembiasaan pagi. Kepala sekolah dan guru-guru di sana menjadi teladan bagi para siswa dengan menampilkan perilaku yang baik dan disiplin. Mereka juga memastikan bahwa kegiatan ini dilakukan secara teratur dan sistematis untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pembiasaan pagi biasanya dilangsungkan di halaman sekolah atau tempat-tempat yang nyaman lainnya. Di SD Simo 02, misalnya, kegiatan ini dilakukan di halaman sekolah dengan fasilitas yang cukup lengkap. Lokasi yang strategis membuat kegiatan ini mudah diikuti oleh semua siswa tanpa ada kendala teknis. Kegiatan pembiasaan pagi biasanya dilakukan setiap hari, meski ada variasi kegiatan yang berbeda-beda setiap hari. Misalnya, di SD Negeri 2 Talakbroto kecamatan Simo, kegiatan ini dilakukan setiap hari dengan skema yang spesifik: Upacara Bendera setiap hari Senin, Pembacaan Asmaul Husna dan hafalan surat-surat pendek setiap hari Selasa, Literasi setiap hari Rabu, Pendidikan Karakter setiap hari Kamis, dan Senam Jumat Sehat dan Jumat Bersih.
Kegiatan pembiasaan pagi dijalankan dengan struktur yang jelas dan sistematis. Mulai dari penyambutan siswa, doa bersama, hingga kegiatan fisik seperti senam. Di SD Negeri 2 Talakbroto kecamatan Simo, misalnya, kegiatan ini dimulai dari pukul 06.45 WIB dan berlanjut hingga selesai. Prosesnya dilakukan dengan terstruktur sehingga semua siswa dapat mengikuti dengan lancar. Dengan demikian, siswa dapat memiliki sifat-sifat seperti beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, kebhinnekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis dan kreatif.
Tidak ada biaya tambahan yang dikeluarkan untuk kegiatan pembiasaan pagi. Kegiatan ini biasanya dilakukan dengan menggunakan fasilitas yang sudah tersedia di sekolah. Oleh karena itu, kegiatan ini relatif murah dan efisien dalam mencapai tujuan pembentukan karakter siswa. Dengan demikian, pembiasaan pagi di sekolah dasar merupakan strategi efektif untuk membangun generasi yang berkarakter. Dengan dukungan dari semua pihak—siswa, guru, dan orang tua—kegiatan ini dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi perkembangan karakter siswa.
Kontributor : Desi Amaliyah
Leave a Reply