
Edukreatif.id, Sukoharjo, 26 Oktober 2025 — Balai Desa Kertonatan dipenuhi semangat optimisme dan antusiasme pemuda ketika Kertonatan Leadership Camp 2025 resmi dibuka oleh Kepala Desa Kertonatan. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif Pusat Studi Inovasi, Kewirausahaan, dan Kewirausahaan Sosial (Puswirasos) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan Desamind Indonesia Foundation, yang dinilai telah membawa energi baru bagi gerakan kepemudaan di desa
“Kami berterima kasih karena kegiatan ini tidak hanya memberi motivasi, tetapi juga praktik langsung bagaimana pemuda bisa berkontribusi untuk desanya. Ini langkah awal menuju Kertonatan yang lebih maju dan berdaya,” ujar Kepala Desa Kertonatan saat membuka acara
Acara diramaikan oleh 4 Narasumber, 5 Fasilitator, dan diikuti oleh lebih dari 20 peserta. Lima fasilitator yang berasal dari anggota Puswirasos yang merupakan Dosen UMS dan dibersamai fasiltator dari Desamind Indonesia. Kegiatan ini dimulai pukul 08.00 WIB dengan sesi pembukaan, ice breaking dan pre-test, dan networking, membangun keakraban serta semangat kolaboratif antar pemuda. Selanjutnya, Soepatini, Ph.D., Ketua Puswirasos UMS, membawakan materi bertajuk “Sustainable Leadership untuk Pemuda Desa.” Dalam sesi ini, beliau menekankan pentingnya kepemimpinan yang tidak hanya berorientasi pada hasil jangka pendek, tetapi juga mempertimbangkan keberlanjutan sosial, ekonomi, dan lingkungan. Sesi Brief Leadership selanjutnya dipaparkan oleh Zakky M. Noor, S.E yang merupakan Direktur Equator yang berasal dari University of New South Wales, Australia. Zakky menekankan sesi ini dengan pendekatan reflektif dan permainan interaktif, Zakky mengajak peserta memahami peran kepemimpinan dalam konteks sosial desa.

Bagian paling dinamis dari Kertonatan Leadership Camp adalah Workshop Design Thinking untuk Inovasi, Kewirausahaan, dan Kewirausaan Sosial Desa, dipandu oleh Hardika Dwi Hermawan, S.Pd., M.Sc.ITE selaku anggota Puswirasos UMS sekaligus President Director Desamind Indonesia Foundation. Peserta dibagi ke dalam lima kelompok untuk mengidentifikasi permasalahan desa dan merancang solusi inovatif menggunakan pendekatan design thinking. Ide-ide yang muncul meliputi beragam permasalahan yang ingin diselesaikan berkaitan kurangnya lapangan kerja pemuda, keatifan pemuda, kecanduan sosial media, hingga minuman keras. Sebelum sesi presentasi ide proyek, peserta juga mengikuti Talkshow Inspiratif bersama Dra. Kusnarti, tokoh lingkungan dan penggerak Bank Sampah Desa Kertonatan dan Zakky M Noor, S.E, yang lebih menjelaskan posisinya sebagai Direktor PT. Global Tropika Frutindo (Usaha pemberdayaan produk Desa untuk Export ke Luar Negeri). Dalam sesi tersebut, beliau berbagi pengalaman sukses dalam menggerakkan masyarakat, terutama ibu-ibu rumah tangga, untuk mengelola sampah menjadi produk bernilai ekonomi. Zakky juga memaparkan ratusan ton buah yang telah dikirimkan ke luar negeri dan jumlah masyarakat yang terdampak. Kegiatan ditutup pada pukul 16.00 WIB dengan Presentasi Ide Proyek Sosial dari masing-masing kelompok di hadapan dewan juri untuk ditentukan dua ide inovasi terbaik.

Ketua Karang Taruna Desa Kertonatan, Mas Ozi yang juga merupakan alumni FEB UMS turut memberikan testimoni penuh semangat.
“Kami sangat senang dan mendukung penuh kegiatan ini. Anak-anak muda di desa jadi lebih aktif, berani, dan punya kesadaran baru bahwa mereka bisa jadi penggerak perubahan. Harapan kami, kegiatan seperti ini terus berlanjut dan diperluas,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut, Puswirasos UMS akan mengadakan program lanjutan berupa Sinau Bareng Daring dan pelatihan tematik sesuai dengan kebutuhan yang didapatkan dari hasil evaluasi dan post test.
Leave a Reply